IJUK, DALAM SUMUR RESAPAN AIR HUJAN
Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang
terdapat dalam siklus hidrologi dan sangat dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan
sangat penting dalam kehidupan, karena hujan dapat mencukupi kebutuhan air yang
sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Selain itu, hujan juga dapat
menyebabkan bencana banjir. Kejadian banjir dapat menimbulkan kerugian dan
korban jiwa. Intensitas hujan yang cukup besar disetiap daerah akan selalu
mendatangkan banjir di daerah tersebut jika daerah tersebut belum mampu
mengatasi hujan tersebut dengan penyerapan air tanahnya yang sudah semakin
sedikit. Ketidakmampuan tanah dalam menyerap air hujanlah yang menjadi penyebab
utama banjir terjadi. Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, tetapi
kita juga tidak perlu melupakan hal-hal yang berbasis tradisional dalam
menyelesaikan masalah yang timbul di era teknologi yang serba maju seperti
sekarang ini.
Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat
negara kita menjadi negara tropis. Karena beriklim tropis, maka negara kita
hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan atau
musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah
dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan
hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, suatu
wilayah memasuki musim hujan apabila besarnya curah hujan dalam satu dasarian
sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian
berikutnya. Permulaan musim hujan bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau
lebih lambat (mundur) daripada normalnya (rata-rata dari periode 30 tahun yang
ditetapkan. Berdasarkan besarnya curah hujan, musim hujan bersifat
"Normal" (85% - 115% dari rata-rata catatan 30 tahun), bersifat
"Atas Normal" (lebih dari 115% dari rata-rata catatan 30 tahun), atau
bersifat "Bawah Normal" (kurang dari 85% dari rata-rata catatan 30
tahun). Apabila dasarian berikutnya belum menunjukkan konsistensi curah hujan,
kondisi cuaca dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di Indonesia, memasuki musim hujan, tidak
mengherankan jika terjadi banjir di berbagai daerah yang memasuki musim hujan.
Hal ini diperparah karena didaerah tersebut sudah mulai berkurang daerah yang
menjadi tempat resapan air. Sehingga dengan msuknya musim hujan yang membawa
intensitas hujan cukup lebat akan mendatangkan banjir di daerah tersebut.
Berdasarkan statistik bencana yang dirangkum oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, banjir menjadi bencara terbanyak sepanjang tahun 2020 sampai saat sekarang ini.
Banjir
juga memiliki banyak dampak, diantaranya :
1.
Dampak primer
·
Kerusakan
fisik berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya,
dan kanal.
2.
Dampak sekunder
·
Persediaan air – Kontaminasi
air. Air minum bersih mulai langka.
·
Penyakit -
Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
·
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada
endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
·
Pepohonan - Spesies
yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
·
Transportasi -
Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang
yang membutuhkan.
3. Dampak
tersier/jangka panjang
·
Ekonomi -
Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali,
kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dan lain sebagainya.
Diperlukan adanya penanganan pencegahan banjir
tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan. Tetapi disimi hanya akan membahas
salah satu dari banyak hal yang dapat membantu penanganan pencegahan banjir
tersebut, yaitu dengan pemanfaatan ijuk
sebagai sarana pembantu penyerapan air hujan.
1
Ijuk adalah bagian lapisan dari pohon aren, ijuk membungkus sebuah pohon aren yang meliputi dari bawah sampai atas batang aren, ijuk juga bermanfaat sebagai kerajinan yang sering kita temukan di sekitar kita, seperti sapu ijuk, atap ijuk, tali untuk pengikat sebuah penahan bangunan yang berpariasi, ijuk juga sering di gunakan oleh peternak ikan gurame, yaitu untuk prosesi perteluran dari perkawinan ikan gurame.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk membuat ijuk dapat membantu penyerapan air hujan
adalah dengan membuat sumur resapan. Sumur resapan sendiri adalah salah satu
cara menanggulangi banjir akibat curah hujan. Air hujan ditampung dan
ditanamkan ke dalam tanah dengan sumur resapan ini. Akibatnya, cadangan air
tanah bertambah kuantitasnya. Kita pun jadi memiliki cadangan air di dalam
sumur kita, khususnya pada saat musim kemarau tiba. Ide sederhana yang cukup
brilliant.
Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk
lahan pekarangan:
- Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar,
tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
- Sumur resapan berjarak minimal 5 meter dari
tempat penimbunan sampah dan septic tank dan
berjarak minimal 1 meter dari fondasi bangunan.
- Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah
berpasir atau maksimal 2 meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman
muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada
musim hujan.
- Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas
tanah (kemampuan tanah menyerap air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti
dalam satu jam mampu menyerap genangan air setinggi 2 cm.
Secara umum, dapat dilihat seperti berikut :
Spesifikasi untuk sumur resapan dapat dilihat sebagai berikut :
1.
Penutup Sumur
a. Pelat beton
bertulang setebal 10 cm, yang merupakan campuran satu bagian semen, dua bagian
pasir, dan tiga bagian kerikil.
b. Pelat beton
tidak bertulang setebal 10 cm, yang merupakan campuran dengan perbandingan yang
sama, berbentuk cubung dan tidak diberi beban di atasnya atau Ferocement
(setebal 10 cm).
2.
Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur dapat digunakan buis beton.
Dinding sumur bagian atas bisa menggunakan batu bata merah, batako, campuran
satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan diaci semen.
3.
Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10 - 20
cm, pecahan bata merah ukuran 5 - 10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu
tersebut disusun berongga.
4.
Saluran air hujan
Dapat menggunakkan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa
beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Sehingga dapat dilihat skema dari sumur resapan ini
adalah sebagai berikut :
Ijuk yang digunakan dalam pembuatan
sumur resapan memiliki peranan penting bagi sumur resapan. Ijuk itu sendiri
berfungsi sebagai penyaring dari air yang masuk ke dalam sumur, sehingga air
yang masuk ke dalam sumur, ketika masuk lagi ke dalam tanah akan terhindar dari
kotoran yang dapat merusak manfaat air bagi kehidupan di alam.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika membuat sumur
resapan, diantaranya :
·
Menahan dan
mengurangi volume air larian (run-off)
·
Mengurangi
(mencegah) banjir dan genangan air di hilir
·
Mengurangi
kemungkinan tanah longsor
·
Meresapkan
air permukaan (run-off) ke dalam tanah
·
Cadangan air
tanah-mata air meningkat
·
Menjaga
aliran sungai diwaktu kemarau
·
Menaikkan
permukaan/volume air tanah secara cepat
·
Muka air
sumur gali/timba menjadi lebih dekat permukaan (mudah di timba)
·
Mengatasi
konflik antar pemakai air di musim kemarau
·
Menjaga
kualitas sumberdaya air tanah
·
Penyaringan
oleh tanah/batuan
·
Melindungi
lahan/tanah oleh erosi air permukaan (run-off)
·
Tanah pucuk
dan unsur hara/pupuk terjaga
·
Melindungi
kesuburan tanah
·
Mengurangi
penggunaan pupuk
·
Menjaga
keseimbangan cadangan air tanah di saat kemarau
·
Debit mata
air, sungai dan sumur gali penduduk meningkat konstan
·
Mengurangi
konsentrasi polutan air tanah
·
Mengurangi
air kotor masuk kedalam tanah
·
Terjadinya
pengenceran sumber pencemar
·
Menjaga
kualitas air sungai dan sumberdaya air permukaan
·
Menjaga
tingkat kekeruhan air sungai
·
Mengurangi
material sedimen di sungai, danau, laur, dll
·
Menjaga
habitat air dan biota air permukaan
·
Menjaga
habitat biota air sungai, laut, danau, dll
·
Sumur
resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah sehingga dapat
menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air
laut.
·
Sumur
resapan dapat menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dan mengisi
pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.
Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu :
1. Ijuk sangat
berperan penting dalam pembuatan sumur resapan air ini, karena dengan adanya
ijuk tadi, dapat membantu proses penyerapan air sehingga air tadi tidak
tergenang ke permukaan yang mana jika tergenang di permukaan hanya akan
menyebabkan bencana banjir. Bukan hanya itu, ijuk juga dapat membantu
penyaringan air yang masuk ke dalam sumur resapan, sehingga air kotor sekalipun
yang masuk ke dalam sumur resapan, akan bersih kembali ketika kembali masuk ke
dalam tanah di dasar sumur resapan.
2. Sumur
resapan merupakan kegiatan konservasi sipil teknis sederhana berupa sumuran
yang berfungsi untuk menampung, menahan dan meresapkan air permukaan (run-off)
ke dalam tanah (akuifer) untuk meningkatkan jumlah dan posisi muka air tanah.
3. Manfaat dari
adanya sumur resapan tidak sedikit, diantaranya dapat meningkatkan ketersediaan
air daerah dibawahnya, mengurangi resiko kekeringan di musim kemarau dan bahaya
banjir di musim penghujan, khususnya untuk daerah hilir, menyeimbangkan neraca
hidrologi agar rasio perbedaan antara musim hujan dan kemarau tidak terlalu
tajam, meningkatkan resapan air ke dalam tanah (infiltrasi), mengurangi
sedimentasi dan fluktuasi debit air sungai.
- Saran
Pada
pembahasan yang telah disebutkan sebagaimana diatas, dapat dilihat bagaimana
peran ijuk untuk kehidupan, apalagi untuk daerah yang sering hujan dan selalu
menjadi langganan bencana banjir di setiap turun hujan. Jadi diharapkan dengan
adanya tulisan ini, pembaca dapat menerapkannya di daerah tempat mereka tinggal
untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya bencana banjir, serta untuk di
daerah yang sulit air bersih, dapat menggunakan ijuk untuk dijadikan bahan
penyaringan air kotor menjadi air yang lebih bersih dan layak dikonsumsi.
Daftar Pustaka
Peraturan
Gubernur DKI Jakarta No. 68/2005 tentang Pembuatan Sumur Resapan
Indonesia
Urban Water Sanitation And Hygiene, Buku Saku Sumur Resapan
Sangat membantu pmbuatan tugas saya min 👍
BalasHapusBaguslah, langganan untuk mendapat update terbaru :)
Hapus